Dipandang dari sudut agama Islam, kehidupan adalah sebuah fase yang harus dilalui
untuk mencari bekal amal untuk kehidupan berikutnya.
Namun tidak semua orang percaya akan hal ini ( tidak beriman dengan adanya hari akhir )Padahal dalam Al-qur’an dan Sunnah Rasul banyak mengingatkan akan datangnya kematian dan hari akhir.
“ Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman “ ( Qs Al-Muk’min, 59)
Terlepas dari percaya tidaknya manusia pada kehidupan hari akhir seharusnya hidup yang hanya sekali ini dapat kita jalani dengan sebaik mungkin agar semua terasa berarti baik untuk diri sendiri maupun orang lain, terutama untuk yang menyayangi dan kita sayangi dalam hati.
Jika dilihat dari mindset ( pola pikir ), point of view ( cara pandang ) dan paradigma kebanyakan orang Indonesia kita bisa lihat bangsa ini tidak dididik untuk menjadi yang terbaik namun dididik bagaimana menjalani hidup dengan baik.
Hal ini berbeda meski diakui bahwa untuk menjadi yang terbaik kita harus menjalani sesuatu dengan baik, namun hal itu tidaklah cukup karena sudah jelas sesuatu yang terbaik itu adalah target utama, saya berikan analogi seperti pertandingan kejuaraan senam banyak atlit melakukan gerakan dengan baik namun hanya mereka yang terbaiklah yang akan memenangkan pertandingan begitu juga dengan pertandingan olah raga yang lain.
Kriteria terbaik, baik atau tidaknya terhadap sesuatu relatif pada setiap individu dan dipengaruhi oleh mindset, point of view dan paradigma orang yang menilai namun meskipun demikian dapat kita ambil kriteria penilaian secara umum sosial masyarakat yang ada.
Satu hal yang pasti dan harus selalu diingat karena sering diabaikan oleh sebagian orang dalam hal pencapaian target yang terbaik, yaitu “niat / keinginan “.
Agar menjadi yang terbaik kita harus memiliki keinginan kuat dalam hati untuk menjadi yang terbaik karena tanpa itu sama saja kita berjalan tanpa tujuan ( gila kaleee ).
Mulailah lakukan hal-hal kecil dengan harapan pencapaian terbaik karena banyak hal-hal besar (terbaik) diraih dari hal-hal kecil.
…bersambung…
0 comments:
Post a Comment